Pada dasarnya resistor banyak kita jumpai di rangkaian elektronika
Tetapi untuk menentukan nilai resistansi resistor tersebut terkadang kita lupa
Nah, berikut Gan saya buatkan teori singkatnya beserta tabelnya
Pada
dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan
seperti tembaga, perak, emas dan bahan metal umumnya memiliki
resistansi yang sangat kecil. Bahan-bahan tersebut menghantar arus
listrik dengan baik, sehingga dinamakan konduktor.
Kebalikan dari bahan yang konduktif, yaitu bahan material seperti
karet, gelas, karbon memiliki resistansi yang lebih besar menahan
aliran elektron sehingga disebut sebagai isolator.
Resistor adalah komponen dasar
elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronika
karena bisa berfungsi
sebagai pengatur atau untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam
suatu rangkaian. Dengan
resistor, arus listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan.
Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat
dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm
atau dilambangkan dengan simbol Ω
(Omega).
Besaran
resistansi suatu resistor dibaca dari posisi cincin yang paling depan
ke arah cincin toleransi. Biasanya posisi cincin toleransi ini berada
pada badan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang
lebih menonjol, sedangkan posisi cincin yang pertama agak sedikit ke
dalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa
toleransi dari resistor tersebut. Kalau kita telah bisa menentukan
mana cincin yang pertama selanjutnya adalah membaca nilai
resistansinya.
1 Ohm = 1 Ω
1 K Ohm = 1 K Ω
1 M Ohm = 1 M Ω
1 K Ω = 1.000 Ω
1 M Ω = 1.000 K Ω
1 M Ω = 1.000.000 Ω
(M = Mega (106); K = Kilo (103)
..
Semoga bermanfaat
Salam Electro
No comments:
Post a Comment